Penerapan Family Konsep dalam Peningkatan Kualitas Kinerja SDM (Sumber Daya Manusia)
   A.   Pendahuluan
          Dalam era globalisasi dan fluktuasi perekonomian Negara akhir-akhir ini, menuntut suatu perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Perusahaan harus  memikirkan bagaimana output yang dihasilkan suatu perusahaan meningkat dan input / cost internal perusahaan dapat diturunkan. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sumber daya manusia yang efisien dan efektif, dan karyawan adalah kunci dari keberhasilan suatu organisasi/ perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong suatu organisasi/ perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Namun, dalam pengembangan SDM itu sendiri perusahaan memiliki berbagai kendala, diantaranya :
·         Memperkerjakan karyawan yang tidak sesuai dengan tuntutan kerja.
·         Karyawan tidak bekerja dengan kontribusi yang terbaik / kurang termotivasi.
·         Diskriminasi karyawan.
·         Ketidakadilan dalam pemberian gaji, promosi dan praktik tenaga kerja.
·         Kurangnya pelatihan dan pengembangan skill atau kemampuan karyawan.
Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia memiliki arti penting sebagai salah satu fungsi manajemen,selain fungsi dari manajemen produksi, keuangan, pemasaran dll. Agar tercipta suatu kerja-sama yang baik antara karyawan dan perusahaan, sehingga hasil yang diperoleh pun dapat maksimal dan saling menguntungkan satu sama lain.

  B.   Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan menjadi maksimal.
MSDM didasari suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin dan bukan semata dijadikan sebagai sumber bisnis oleh perusahaan. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
 Karyawan dipilih sesuai dengan tahapan-tahapan yang berlaku dimulai dari perekrutan, penyeleksian dan orientasi. Rekrutment dan seleksi termasuk fungsi MSDM yang memiliki fungsi strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Kedua kegiatan ini terlebiha dahulu dilakukan kegiatan analisis pekerjaan dan perencanaan sumber daya manusia. Kegiatan perekrutan dan seleksi yang tepat dan baik akan memiliki dampak yang besar terhadap pelaksanaan fungsi SDM lainnya, seperti orientasi dan penempatan, latihan dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karir, evaluasi kerja dan kompensasi.

  C.   Penerapan Family Konsep dalam Peningkatan Kinerja SDM

Dalam upaya peningkatan kualitas perusahaan ke arah yang lebih baik, manusia memegang peranan yang paling penting untuk mencapai hal tersebut.Oleh karena itu perusahaan harus memikirkan bagaimana cara membuat karyawan nyaman dalam bekerja, sehingga output yang dihasilkan untuk perusahaan meningkat.
Kondisi lingkungan kerja yang menyenangkan dan tidak terlalu tegang, hal ini tentu akan membuat karyawan merasa nyaman, sehingga kreatifitas akan timbul dan kinerja karyawan akan meningkat. Untuk mencipatakan lingkungan kerja seperti ini, dibutuhkan kerja sama dan komitmen yang kuat tidak hanya atasan melainkan bawahan juga harus bekerja sama untuk mencipatkan lingkungan kerja seperti ini.
Family konsep adalah menerapkan sistem kerja yang lingkungan kerjanya sudah kita anggap seperti keluarga, dimana ada ayah, ibu, anak dll. Seorang keluarga tentunya tidak akan pernah menjatuhkan keluarga lainnya, bila satu orang anggota keluarga mengalami kendala atau permasalahan tentunya kita sebagi anggota keluarga tidak akan berdiam diri, justru saling tolong-menolong.
Seorang karyawan tentunya menghabiskan waktu lebih banyak di tempat kerja dibandingkan di rumah nya sendiri.  Sebuah keluarga pasti akan memikirkan bagaimana caranya membentuk suatu lingkungan yang nyaman. Contoh seorang ayah pasti akan memikirkan kelak anaknya akan dibentuk seperti apa, hal-hal apa saja yng perlu dilakukan agar impian untuk anaknya itu tercapai. Bila Family konsep ini dilakukan di perusahaan, hal ini juga berlaku seperti hubungan atasan dan bawahan. Dimana seorang atasan pada saat dia menerima seorang karyawan baru, dia akan memikirkan dimana dia akan ditempatkan, training apa saja yang akan dia dapatkan, pengembangan karirnya bagaimana, kompensasi untuk karyawannya bagaimana.
Bila hal ini dapat tercipta dengan baik, karyawan akan merasa nyaman dan akan tercipta suatau hubungan dimana karyawan akan loyal dengan atasannya itu, karena dia merasa di perlakukan secara baik dan adil. Seorang karyawan akan merasa jenuh bila job deskripsi untuk dia tidak jelas (overloading), semua hal dia kerjakan sendiri tidak ada kerja team, pengembangan untuk skill tidak ada (tidak ada detail training), kompensasi yang dibayarkan tidak sesuai dengan pekerjaan yang dia kerjakan.
Oleh karena itu penerapan family konsep dalam aplikasi yang benar, akan menghasilkan simbiosis mutualisme antara atasan, bawahan dan perusahaan. Perusahaan mendapatkan profit yang lebih karena output yang dihasilkan meningkat, kreatifitas karyawan meningkat , karena mereka bekerja dengan hati yag senang, atasan pun dapat tenang dan mudah dalam memimpin. Karena seorang keluarga tidak akan pernah membuat keluarga lainnya bersedih bila mendapat kesulitan , justru membuat perlindungan dan bantuan.

Kesimpulan
Manajemen SDM memiliki arti penting bagi keberhasilan organisasi, dimana pengolahan sumber daya manusia tidak hanya menjadi tanggung jawab department SDM tetapi juga seluruh manajer dan karyawan dalam bentuk kemitraan. Untuk mewujudkan kerja sama yang baik antara semua pihak, semua pihak harus menumbuhkan suatu lingkungan kerja yang nyaman. Family konsep adalah suatu penerapan kerja dimana semua anggota adalah keluarga,yang apabila salah seorang dari anggota keluarga mengalami kesulitan, kita harus saling membantu bukan menjatuhkan. Bila lingkungan kekeluargaan sudah terbentuk loyalitas kerja dan kreatifitas dari karyawan akan meningkat sehingga output yang dihasilkan pun meningkat.
Daftar Pustaka
·         Handoko,T.H.(1987).Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Edisi ke-2.Yogyakarta:PBFE [Universitas Gajah Mada].
·         Siagian,Sondang P.(2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga belas, Bumi Aksara , Jakarta.
·         http://mifta-huljannah.blogspot.com/2011/11/bab-10-manajemen -sumber-daya-manusia.html

Related Post :