Pentingnya Melakukan Analisa Pekerjaan dalam menentukan Karyawan
yang tepat untuk Divisi Prod.Eng
Sumber
daya manusia menjadi poin penting dalam organisasi yang ingin berkembang. Untuk
menempati suatu posisi pekerjaan dalam suatu organisasi dibutuhkan kualifikasi
serta kompetensi yang jelas, tanpa adanya kompetensi dan kualifikasi mengenai
suatu pekerjaan maka sesungguhnya pekerjaan tersebut tidak akan bisa dikerjakan
secara maksimal. Agar mendapatkan orang-orang yang memiliki serta kompetensi
dibutuhkan analisis yang jelas dan terukur, artinya bagaimana menempatkan orang
yang tepat di posisi yang tepat. Analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai
suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan
menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik
(Sastrohadiwiryo, 2002:127)
Dengan
adanya analisis yang jelas mengenai suatu pekerjaan, diharapkan akan didapat
orang-orang yang memiliki potensi serta kompetensi yang jelas dan
diharapkan akan mengisi suatu posisi pekerjaan tertentu. Dengan
adanya kegiatan analisis pekerjaan diharapkan mendapatkan suatu gambaran yang
jelas mengenai spesifikasi yang jelas mengenai kompetensi yang harus dibutuhkan
oleh seseorang untuk mengisi posisi pekerjan tertentu.
Analisis
pekerjaan memiliki peranan penting bagi suatu organisasi, melalui analisis
pekerjaan akan didapatkan orang yang tepat untuk mengisi pekerjaan tertentu
sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat dikerjakan secara maksimal dan optimal.
Hasil dari analisis pekerjaan tersebut adalah informasi, dimana informasi
tersebut digunakan untuk menentukan spesifikasi apa yang harus dimiliki oleh
seseorang untuk mengisi posisi pekerjaan tertentu.
Menurut
Gomes (2003;92) Ada 12 tujuan analisis pekerjaan yang digunakan oleh sektor
publik maupun sektor swasta, yaitu:
1. Job description,yaitu untuk
mengidentifikasikan pekerjaan, riwayat pekerjaan, kewajiban-kewajiban
pekerjaan, dan pertanggung jawaban, serta untuk mengetahui spesifikasi
pekerjaan atau informasi mengenai standar pekerjaan.
2. Job classification, yaitu penyusunan pekerjaan-pekerjaan kedalam
kelas-kelas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana
sistematika tertentu
3. Job evaluation, yaitu suatu prosedur pengklasifikasian
pekerjaan berdasarkan kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam
pasar tenaga kerja luar yang terikat
4. Job desinng restructuring, yaitu meliputi usaha-usaha untuk
mengalokasikan dan merestrukturisasi kegiatan pekerjaan kedalam berbagai
kelompok
5. Personel requirement, yaitu berupa persyaratan atau
spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan
6. Performance appraisal, yaitu merupakan penilaian sistematis yang
dilakukan oleh supervisor terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja
7. Worker training, yaitu pelatihan yang
ditujukan kapada para pekerja
8. Worker mobility, yaitu dinamika
keluar-masuknya seseorang dalam posisi, perkerjaan-pekerjaan, dan
okupasi-okupasi tertentu
9. Efficiency, ini mencangkup
penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan dari peralatan
dan fasilitas, serta prosedur kerja, susunan kerja dan standar kerja
10. Safety, berfokus pada
identifikasi dan peniadaan perilaku kerja yang tidak aman, kondisi fisik dan
kondisi lingkungan
11. Human resource planning, kegiatan antisipasi dan
reaktif melalui suatu organisasi
12. Legal, aturan dan ketentuan
lain yang berkaitan dengan organisasi.
Divisi
Prod.Eng adalah salah satu divisi yang paling penting di suatu perusahaan,
terutama perusahaan manufaktur Jepang. Walaupun divisi tersebut berperan
sebagai supporting produksi, namun bila divisi ini tidak dikelola oleh pemimpin
yang benar-benar mengetahui pekerjaan yang harus dilakukan, maka akan
berpengaruh terhadap sistem produksi tersebut. Divisi Prod.Eng memiliki tugas
yang sebenarnya sederhana bila diucapkan dengan kata-kata yaitu divisi tersebut
harus merancang dan mempersiapkan line produksi dapat berjalan dengan lancar.
Namun, pada aplikasi nyata, banyak hal yang harus dipersiapkan yaitu dari
pembuatan flow proses pembuatan produk, menyiapkan layout line yang akan
dibuat, memilih dan menentukan jenis mesin yang akan digunakan, memperkirakan
jumlah man power yang akan dipersiapkan untuk kebutuhan line, menjamin
kestabilan mesin dalam membuat produk yang baik dengan waktu yang sudah
ditentukan oleh customer, menjamin bahwa kualitas produk yang dihasilkan baik
dan sesuai dengan standar yang diminta oleh customer, menjamin bahwa line
tersebut mampu mencegah barang NG dibuat, dialirkan dan lolos ke customer, menjamin
bahwa produk yang dihasilkan dapat memberikan profit yang baik bagi perusahaan.
Pekerjaan yang sangat banyak dan
memerlukan pemikiran yang kuat, cerdik, fisik dan mental yang kuat. Oleh karena
itu seperti tujuan dan manfaat analisa pekerjaan yaitu agar mendapatkan orang
yang tepat untuk ditempatkan di posisi yang tepat. Analisa pekerjaan ini
seharusnya dilakukan dari proses rekrutment yaitu dalam proses tersebut
seharusnya dijelaskan dari awal jenis pekerjaan apa yang akan dikerjakan,
tanggung jawab dan tujuan yang diharapkan oleh perusahaan terhadap karyawan
baru dan konsekuensi yang nantinya akan muncul. Dengan penjelasan dari awal,
setidaknya bisa membuat perusahaan tidak membuang banyak waktu dan uang dalam
mencari tenaga kerja yang tepat untuk posisi yang tepat, analisa pekerjaan
tersebut juga berperan dalam menentukan gaji seseorang dilihat dari pendidikan,
pengalaman dan lain-lain. Karena bila kita salah dalam mencari tenaga kerja
yang tepat hasil yang akan dirasakan bukannya baik malah akan terasa
sebaliknya. Karena hal itu pun terjadi, dimana team kerja seharusnya saling
memberikan dukungan baik tenaga, moral, pemikiran , sehingga pekerjaan dapat
terselesaikan dengan cepat, namun karena orang yang tidak tepat dalam
penempatan , justru ornag tersebut menambah pekerjaan untuk teman kerjanya. Hal
tersebut justru membuat perusahaan jauh lebih rugi, tidak hanya masalah gaji
dan tunjangan yang diberikan. Mungkin akan berdampak perusahaan kehilangan
tenaga kerja terbaiknya karena tidak efektifnya aplikasi dalam analisa
pekerjaan. Oleh karena itu seharusnya, bila banyak karyawannya yang
mengundurkan diri seharusnya perusahaan melakukan analisa dan penelitian
mengapa hal tersebut dapat terjadi, dicari akar masalah, melakukan action apa
yang harus diambil. Sehingga kehilangan tenaga kerja terbaik tidak akan terjadi
lagi.
Daftar Pustaka
·
Anwar Prabu Mangkunegoro.2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosda Karya.
·
Manajemen Karir Individual (
Individual Career Management )
- Hasibuan,Malayu.S.P,Manajemen
Sumber Daya Manusia,Jakarta:Bumi Aksara 2002
- McKenna,
Gugene, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Andi Yogyakarta, 2002